Ketahui penyebab kanker ovarium, tanda, gejala, dan cara pencegahannya


Ketahui penyebab kanker ovarium, gejala, tanda dan cara pencegahannya

Foto: freepik.com

Brilio.net – Kanker serviks, salah satu jenis kanker yang menyerang indung telur atau indung telur pada wanita, merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Meski angka kejadiannya tidak setinggi kanker payudara atau kanker serviks, kanker serviks sering kali terdeteksi pada stadium lanjut sehingga mempersulit pengobatan dan memperkecil kemungkinan kesembuhan. Menurut data dari American Cancer Society, kanker ovarium menyumbang sekitar 2,5 persen dari seluruh kasus kanker pada wanita dan 5 persen dari seluruh kematian akibat kanker pada wanita.

Saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Pada tahun 2020, WHO melaporkan sekitar 313.000 kasus baru kanker serviks dan lebih dari 207.000 kematian akibat penyakit tersebut di seluruh dunia. Di Indonesia, data Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa kanker ovarium merupakan salah satu kanker dengan angka kematian tertinggi pada perempuan.

Penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit tersebut. Faktor-faktor ini termasuk riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau payudara, mutasi genetik seperti BRCA1 dan BRCA2, dan faktor hormonal seperti terapi penggantian hormon jangka panjang. Selain itu, wanita yang mengalami menopause pada usia lebih tua dan belum pernah hamil juga memiliki risiko lebih besar.



Gejala awal kanker ovarium mungkin tidak terlalu kentara, mirip dengan gejala kondisi medis lainnya, sehingga penyakit ini tetap tidak terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu brilio.net dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (30/8) apa saja penyebab, gejala, dan cara mencegah kanker ovarium. Datang dan saksikan pembahasannya.

Penyebab kanker ovarium

Ketahui penyebab kanker ovarium, gejala, tanda dan cara pencegahannya

Ketahui penyebab kanker ovarium
freepik.com


Penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Faktor genetik memegang peranan penting, terutama mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 yang juga berhubungan dengan kanker payudara. Sekitar 15% kasus kanker ovarium berhubungan dengan mutasi genetik ini. Selain itu, faktor hormonal seperti penggunaan terapi penggantian hormon dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko, begitu pula riwayat keluarga yang mengidap kanker ovarium.

Faktor risiko lainnya adalah wanita yang belum pernah hamil atau yang menstruasi dini dan terlambat menstruasi. Riwayat menopause dini dan menopause terlambat dapat menyebabkan paparan hormon estrogen dalam jangka panjang sehingga dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Kombinasi faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko kanker ovarium pada orang dengan kecenderungan genetik atau riwayat kesehatan tertentu.

Tanda dan gejala kanker ovarium

Ketahui penyebab kanker ovarium, tanda, gejala, dan cara pencegahannya

Ketahui penyebab kanker ovarium
freepik.com

Kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal sehingga sulit dideteksi sejak dini. Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain kembung, nyeri panggul, dan rasa kenyang atau tidak nyaman pada perut. Selain itu, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan yang tidak biasa, dan perubahan kebiasaan buang air besar atau kecil mungkin merupakan gejalanya.

Cara mencegah kanker serviks

Ketahui penyebab kanker ovarium, tanda, gejala, dan cara pencegahannya

Ketahui penyebab kanker ovarium
freepik.com

Untuk mengurangi risiko kanker ovarium, penting untuk mengetahui tindakan pencegahan apa yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari kanker ovarium. Berikut beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan:

– Gaya hidup sehat

Untuk mengurangi risiko kanker ovarium, menjalani pola hidup sehat sangatlah penting. Ini termasuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, serta menghindari makanan tinggi lemak dan gula. Selain pola makan, olahraga teratur seperti olahraga dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit. Dengan menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur, tubuh dapat bekerja dengan baik, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi faktor risiko yang berkontribusi terhadap berkembangnya kanker ovarium.

– Hindari terapi hormon jangka panjang

Menghindari penggunaan terapi hormon dalam jangka panjang merupakan langkah penting dalam mencegah kanker ovarium. Terapi hormon, terutama yang digunakan untuk mengatasi gejala menopause, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium jika digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan pilihan pengobatan lain dan berkonsultasi dengan dokter untuk memahami risiko dan manfaat terapi hormon. Mengelola penggunaan hormon dengan bijak dapat membantu mengurangi paparan berlebih dan potensi risiko kanker ovarium.

– Pemeriksaan kesehatan berkala

Pemeriksaan kesehatan secara teratur adalah strategi kunci dalam deteksi dini kanker ovarium. Tes ini mungkin termasuk pemeriksaan fisik rutin, tes darah untuk penanda tumor, dan USG jika diperlukan. Deteksi dini memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi masalah sebelum gejala memburuk, sehingga meningkatkan kemungkinan intervensi yang efektif. Dengan mengikuti jadwal pemeriksaan yang dianjurkan dokter, setiap perubahan kesehatan dapat terdeteksi dan segera ditangani.

– Konsultasi tentang pengujian genetik

Bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker ovarium atau mutasi genetik tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan genetik. Pengujian genetik dapat mengidentifikasi gen berisiko tinggi dan membantu merencanakan tindakan pencegahan yang spesifik. Jika pengujian genetik menunjukkan mutasi yang terkait dengan kanker ovarium, pemantauan rutin dan tindakan pencegahan tambahan dapat diterapkan. Dengan mengetahui risiko genetik, perempuan dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai strategi pencegahan dan pemantauan kesehatan mereka.

– Menjaga kesehatan dan mewaspadai perubahan

Menjaga kesehatan dan mewaspadai perubahan pada tubuh merupakan langkah penting dalam mencegah kanker ovarium. Menerapkan kebiasaan sehat seperti makan dengan benar, berolahraga secara teratur, dan menghindari zat berbahaya dapat membantu menjaga kesehatan. Selain itu, penting untuk mewaspadai perubahan apa pun yang tidak biasa pada tubuh dan segera berkonsultasi ke dokter jika ada gejala yang mencurigakan. Mewaspadai dan mengambil langkah segera menuju kesehatan fisik dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini dan meningkatkan peluang pengobatan yang efektif.

(brl/ola)



Resep Makanan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *